Sabtu, Mei 2020

Mengambil keputusan. Keputusan untuk diriku sendiri saja, karena tidak perlu bertanya ke orang lain, kenapa? Toh! Aku sendiri juga yang menjalankan dan menghadapi semua resikonya.
Jika kamu berteriak aku egois, lalu bagaimana kamu? Mengurung ku dalam ke khawatiran, bahwa besok aku akan terluka. Bahwa besok, semua tentang harapan ku tidak akan terjadi. Bahwa suatu saat nanti pilihan ku adalah kecewa. Sedang, besok yang kamu sebut belum tentu terjadi.
Kenapa bukan kamu berdoa atas keyakinan bahwa besok akan lebih baik, bahwa besok harapan itu akan terus ada sampai waktunya terjadi. Bukan kah, Tuhan mengajarkan kita juga untuk berpikir yang baik dan percaya bahwa Tuhan memberi yang baik? Apa aku salah soal ini?
Kamu tahu aku memilih pergi, dulu, karna aku tidak suka pada yang tidak melihat usaha ku. Aku memilih pergi karna aku tidak suka pada yang tidak menghargai kehadiran ku. 
Dan jika karna aku besok akan tetap pergi, sedang hari ini aku pun juga bisa pergi, kenapa harus ku ulur waktu ku? Sedang besok mungkin bagi ku untuk berjalan pada harapan yang berbahagia.
Kamu tahu, aku pandai menjalani resiko dan membangun bahagia ku sendiri. Jadi, pikirkan saja dirimu dan semua kemungkinan ketidak mungkinan mu itu. Aku tetap pada harapan dan usahaku yang mungkin dan akan terjadi.

Komentar